Kamis, 27 September 2012

Renungkan dengan orang terdekat mu.. :')

Ada seorang pria yang sangat mencintai
kekasihnya
Dia berulangkali menyampaikan
keinginannya untuk menikah dengan sang
Gadis
namun kekasihnya itu selalu menjawab :
aku belum siap.

Suatu hari mereka bertemu dan saling
berbincang :
"Sayang, aku baru membaca sebuah artikel
di majalah
tentang bagaimana memperkuat tali
pernikahan,"
kata sang Gadis sambil menyodorkan
majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal
yang kurang kita sukai dari calon pasangan
kita. Kemudian, kita akan membahas
bagaimana merubah hal-hal tersebut
dan membuat hidup pernikahan kita
bersama lebih bahagia,” lanjutnya.

Si Pria setuju dan sesuai kesepakatan,
sehari kedepan mereka akan mulai
memikirkan hal-hal dari masing – masing
yang tidak mereka sukai untuk ditulis
dalam selembar kertas.
Keduanya pun berjanji tidak akan
tersinggung ketika masing - masing
mencatat hal-hal yang kurang
mengenakkan sebab hal tersebut untuk
kebaikan mereka bersama.

Di hari berikutnya keduanya kembali
bertemu dan mulai membahas masalah
yang sudah menjadi kesepakatan kemarin.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang
Gadis.
Ia lalu mengeluarkan daftarnya.
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar
empat halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu persatu
hal yang tidak dia sukai dari si Pria,
ia memperhatikan bahwa airmata
kekasihya itu mulai mengalir.
"Maaf, apakah aku harus berhenti?"
tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan" jawab si Pria.

Lalu si Gadis melanjutkan membacakan
semua yang ada dalam daftar,
dan setelah selesai dia berkata dengan
nada bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang
membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan si Pria berkata :
”Aku tidak mencatat sesuatupun di
kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah
sempurna,
dan aku tidak ingin merubahmu.
Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku.
Tidak satupun dari pribadimu yang
kudapatkan kurang"

Sang Gadis tersentak mendengar
pernyataan dan ungkapan cinta
dari kekasihnya.
Bahwa dia baru tersadar bahwa sang Pria
sanggup menerimanya apa adanya,
Sang Gadis terdiam dalam rasa haru.
“Bahwa terkadang seseorang tidak selalu
mampu mengungkapkan, namun dalam
hatinya diia sangat siap untuk
mewujudkan.”

Semoga menjadi renungan bersama.
Published with Blogger-droid v2.0.4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar